Pernikahan Fotografer Penting Tips – Studio Andy Pena
Pernikahan Fotografer – Studio Andy Pena
Pernikahan fotografer sejauh yang saya ketahui, fotografer wedding pemula umumnya memulai karir mereka lewat perantara hubungan kekerabatan atau pertemanan setidaknya beberapa teman yang berprofesi sebagai tukang potret pernikahan kebanyakan dijadikan pekerjaan sampingan, memulai dari jalur ini. Bisa awalnya hanya dimintai tolong saja, yang penting ada dokumentasi, bisa sebagai pernikahan fotografer cadangan, bisa juga langsung didaulat menjadi fotografer inti.
Kelebihan memulai dari kerabat atau teman sendiri adalah, kita bisa mempelajari hal-hal yang terkait pernikahan fotografer dengan cara yang lebih mudah. Mulai dari proses negosiasi, penguasaan diri saat bergerak dan memotret di depan orang banyak, hingga delivery hasil akhir. Minimal, perasaan canggung saat menghadapi orang lain tidak sebesar jika kita harus menghadapi klien, dan anggota keluarganya yang nota bene adalah orang asing bagi kita.
Untuk pernikahan fotografer pemula, yang namanya perlengkapan fotografi kadang menjadi dilema. Khususnya jika dana yang kita punya sangat terbatas. Mau beli sendiri, mahalnya bukan main. Jika pun dipaksakan, apa iya klien akan selalu kita dapatkan? Bagaimana kalau cuma 6 bulan sekali?
Apakah dengan berkata seperti ini berarti saya menjatuhkan semangat kalian sebagai pemula?
Big NO. Ini lebih kepada spirit Hope for the best, plan for the worst.
Memiliki peralatan fotografi sendiri:
Modal awal sangat besar. Jika sebelumnya sudah memiliki perangkat sendiri, abaikan poin ini.
Margin keuntungan yang diperoleh untuk setiap sesi foto relatif lebih tinggi ketimbang harus sewa,
Tidak perlu antar-jemput peralatan, baik sebelum mau pun setelah digunakan. Oke. Beberapa tempat penyewaan kamera dan peralatan fotografi memang menyediakan fasilitas ini, namun bagaimana kalau ternyata timing pengantaran mereka meleset? Ini pernah saya alami dan sangat berbahaya! Pertaruhannya tentu saja image kitayang rencananya hendak dibangun.
Kita lebih aware terhadap performance peralatan yang dimiliki.
Performance peralatan pribadi relatif lebih baik ketimbang peralatan sewaan walau tidak selalu begitu, karena ia hanya digunakan pada saat ada pekerjaan saja, dan hampir bisa dipastikan jarang berpindah pindah tangan. Sementara kamera sewaan, apalagi tempat sewanya cukup tenar, peluang peralatan fotografi berpindah pindah tangan tentu sangat tinggi, dan itu secara otomatis pula akan mempercepat umur pakai. Pada kamera, performance sensor adalah yang paling gampang diidentifikasi. Sensor kamera yang terlalu sering digunakan biasanya akan membuat warna foto terlihat lebih pucat.